Profil Universitas HKBP Nommensen

Selamat Datang di Universitas HKBP Nommensen (UHN).
Universitas HKBP Nommensen merupakan salah satu universitas terkemuka di Sumatera Utara yang telah berdiri selama 55 tahun. Dalam usia emas ini, Nommensen tercatat telah memiliki sebanyak lebih dari 30.000 alumni.

Latar Belakang dan Sejarah Berdiri
Universitas HKBP Nommensen, didirikan oleh Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), sebuah Gereja Protestan, pada 7 Oktober 1954. Kata Nommensen pada UHN diambil dari nama salah satu misionaris yang memberitakan Kristus ke tanah Batak yaitu Dr. I.L. Nommensen. UHN yang seluruh kegiatannya didasarkan pada kasih Kristiani mempunyai tujuan, visi, misi, falsafah dan motto.

Sesuai dengan Renstra 2003-2008 dan Program Pengembangan UHN 2006-2010, maka Visi UHN adalah "Menjadi Perguruan Tinggi terbaik dan terkemuka di Indonesia dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat untuk menghasilkan sumberdaya manusia bermutu, beriman, berakhlak, yang tanggap terhadap tantangan lokal dan global".

Sebagai jabarannya, Misi UHN difokuskan kepada tiga pilar utama yaitu :
1. Mengutamakan mutu dalam memajukan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
2. Mengutamakan cara-cara inovatif dan kreatif dalam pelayanan dengan memberi kesempatan luas bagi berkembangnya inspirasi, inisiatip, dan partisipasi civitas akademiknya
3. Mendorong desentralisasi pengelolaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang bersikap profesional (high expertis, high ethic) yang seacara sinergis saling bekerjasama dalam semangat tim kerja untuk mencapai tujuan bersama

Mengantisipasi paradigman pendidikan dimasa yang mendatang dan persaingan global, UHN harus menyiapkan dirinya dan menjadikan kelulusannya siap dengan dibekali pengetahuan dan jiwa mandiri serta kewirausahaan. Karenanya perlu dipersiapkan institusi yang efisien dan akuntabel memenuhui standar nasional dan global antara lain dengan menerapkan suatu Sistem Penjaminan Mutu untuk mencapainya.

Tujuan UHN :
1. Mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mendekatkan mutu lulusan UHN terhadap kebutuhan pasar tenaga kerja yang memiliki keahlian sesuai bidangnya dan mampu bersaing di tingkat lokal dan global
3. Menyeimbangkan pelayanan di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat guna meningkatkan taraf hidup, dan memperkaya khasanah budaya nasional
4. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sesuai bidang keahliannya

Falsafah UHN: Pro Deo et Patria (bagi Tuhan dan ibu pertiwi) yaitu berdasarkan kasih Kristiani dan semangat I.L. Nommensen, UHN memiliki komitmen yang tinggi untuk secara konsisten meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan cara yang paling bertanggung jawab tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan.

Berdasarkan pada visi, misi dan tujuan tersebut Program Pengembangan UHN tahun 2006 -2010 menetapkan 9 butir strategis pengembangan yaitu :

1. Bidang Administrasi dan Tata Pamong (Governance)
Untuk menjadi universitas yang berkompetensi tinggi, UHN perlu meningkatkan strategi pengelolaan, perbaikan dalam mekanisme pengambilan keputusan dan pengelolaan administrasi yang professional. Tujuan akhirnya adalah untuk membuat struktur organisasi yang lebih fleksibel, yang merefleksikan sistem pasar pendidikan modern, yang dimulai dari tersedianya ketentuan/aturan dasar yang jelas dan mudah dioperasionalkan dalam kebijakan konkrit untuk diimplementasikan
2. Bidang Akademik
Pengembangan bidang akademik difokuskan kepada peningkatan pelayanan kepada mahasiswa di bidang akademik dan fleksibilitas prodi dalam menyesuaikan jasa pendidikan yang ditawarkan sesuai kebutuhan dunia kerja dengan tujuan untuk mendekatkan program studi pada nilai tertinggi akreditasi dari BAN PT
3. Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Diarahkan untuk menunjang kegiatan akademik dan mendekatkan kegiatan kemahasiswaan dengan lapangan kerja yang akan digelutinya setelah menamatkan perkuliahan tanpa mengabaikan pengembangan kreativitas sesuai dengan minat masing-masing mahasiswa. Sedangkan alumni diharapkan menjadi sumber umpan balik untuk perbaikan mutu dan kurikulum dan sebagai mitra dalam membangun jaringan dengan berbagai pihak untuk menunjang aktivitas akademik dan penyambung komunikasi dengan lembaga-lembaga penyedia lapangan kerja
4. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia
Bertujuan untuk peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan professionalitas tenaga akademik dan tenaga administrasi yang dimulai dari perencanaan dan sistim rekrutmen yang dapat dipertanggungjawabkan hingga peningkatan kualifikasi melalui studi lanjut dan pelatihan
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan proses belajar mengajar dan kegiatan administratip harus terus ditingkatkan baik jumlah maupun kualitasnya sejalan dengan perkembangan teknologi dan mengikuti perkembangan jumlah mahasiswa
6. Bidang Income Generating
Untuk mengimbangi semakin meningkatnya biaya penyelenggaraan proses belajar mengajar sementara situasi ekonomi masyarakat masih belum memungkinkan untuk peningkatan uang kuliah, maka kegiatan yang dapat menambah penerimaan akan semakin signifikan memberikan kontribusi finansial Universitas. Kegiatan yang diselenggarakan untuk income generating baik sebagai tujuan utama maupun sebagai by product pada dasarnya tidak terlepas dari pengaplikasian ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di Universitas oleh tenaga akademik dengan maupun tanpa bekerjasama dengan pihak lain
7. Bidang Kemitraan
Tahun 1980-an Universitas HKBP Nommensen mengembangkan kemitraan yang luas dengan berbagai lembaga di dalam maupun di luar negeri. Kemitraan ini memberikan keuntungan bagi UHN berupa terbukanya kesempatan tukar-menukar tenaga akademik (expert exchange) maupun kerjasama pengadaan sarana prasarana penunjang kegiatan akademik. Untuk periode 2006 - 2010 kemitraan yang saling menguntungkan akan menjadi salah satu bidang yang mendapatkan perhatian besar. Kemitraan yang akan dibangun tidak terbatas hanya pada lembaga-lembaga pemerintah maupun lingkungan akademis, tetapi meluas hingga ke lembaga-lembaga keagamaan dalam rangka pengembangan SDM lembaga tersebut maupun dengan SLTA terpilih di Sumatera Utara dalam rangka memperbaiki mutu calon mahasiswa dan memperluas akses kesempatan belajar kepada mereka yang termarginalisasi
8. Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada masyarakat
Salah satu sasaran UHN 2006 - 2010 adalah menyeimbangkan aktivitas pelayanan Universitas HKBP Nommensen antara pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Secara ideal dengan cara ini akan dapat diwujudkan pengajaran yang berbasis pada hasil penelitian dan kebutuhan masyarakat (research based and demand need learning) sementara dari sisi praktis hambatan untuk mencapai akreditasi tertinggi pada semua program studi yang diasuh UHN yaitu rendahnya publikasi ilmiah maupun pendaftaran HAKI yang bersumber dari diabaikannya aktivitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat oleh lembaga maupun tenaga akademik dapat diatasi. Pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bidang yang terintegrasi dengan bidang kemitraan, income generating dan tidak dapat dipisahkan dari bidang akademik
9. Bidang Pembinaan Mental Spritual
Universitas HKBP Nommensen adalah Perguruan Tinggi milik lembaga keagamaan tetapi sifatnya terbuka dan umum. Sebagai Universitas yang kepemilikannya berlatar belakang keagamaan, pembinaan mental dan spiritual merupakan salah satu pilar UHN yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan dan staf/pegawai yang memiliki effective habits yang merupakan kombinasi ketrampilan (skills), pengetahuan (knowledge), kemauan (desire) serta kualitas akhlak dan moral yang membentuk karakter. Dengan demikian kemajuan intelektual diimbangi dengan kemajuan mental spritual yang memadai

Motto: Mengejar kecemerlangan dan memberi perhatian kepada golongan miskin dalam arti luas (to strive for excellence and pay attention to the poor in broad sense).

Pendayagunaan sumber daya dengan sebaik-baiknya meliputi:

1. Mempekerjakan dosen dan pegawai yang paling baik yang dapat diperoleh
2. Mengadakan dan menggunakan peralatan secara hemat
3. Menggunakan seluruh harta yang dimiliki secara optimum dan memeliharanya dengan sebaik-baiknya
4. Membina hubungan baik dengan berbagai pihak luar UHN dengan sasaran untuk mendukung keberhasilan UHN

Pendayagunaan berbagai jenis sumber daya tersebut akan diarahkan kepada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian masyarakat dengan cara:

1. Menyelenggarakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tersebut.
2. Menyesuaikan program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat terhadap perkembangan teknologi pasar.

Seluruh kegiatan didasarkan kepada kasih Kristiani yaitu:

1. Memberikan imbalan yang adil dan manusiawi bagi seluruh jenis sumberdaya yang digunakannya.
2. Memberlakukan berbagai aturan dan cara untuk menjamin mutu program pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
3. Memperlakukan seluruh manusia yang berhubungan dengan UHN dengan seadil-adilnya tanpa mementingkan pribadi, keluarga, kelompok, atau golongan
4. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen dengan pengertian bahwa yang terbaik adalah yang disyaratkan oleh pasar
5. Mengasihi orang yang berkepentingan terhadap UHN dengan kasih yang benar dan bukan dengan kasih semu

Asas dan prinsip yang telah dipaparkan di atas telah tercermin dalam setiap langkah dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Universitas HKBP Nommensen.
Alamat Lengkap Universitas HKBP Nommensen
Kampus I Universitas HKBP Nommensen
Jln. Sutomo No.4A Medan Sumatera Utara Indonesia
Telp. (061)4522922 ; 4145411 ; 4565635
Fax. (061) 4571426
Website : http://www.nommensen.org
E-mail : uhn@nommensen.org

Kampus II Universitas HKBP Nommensen
Jln. Sangnaualuh No. 4 Pematang Siantar Sumatera Utara Indonesia
Telp. (0622)52017

Yayasan Universitas HKBP Nommensen
Jln. Perintis Kemerdekaan No. 21 Medan Sumatera Utara Indonesia
Telp. (061) 4530166
Fax. (061)4530214

Seminar Internasional Practicing Motivating Strategies in Teaching English (2010-04-01)

Dra. Rotua Pangaribuan.M.Hum/

Prodi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni akan menggelar acara Seminar Internasional dengan THEMA Practicing Motivating Strategies in Teaching English, yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal: Selasa, 6 April 2010
Pukul : 13.00 s.d 17.30 WIB
Tempat : Gedung Perpustakaan
Universitas HKBP Nommensen Medan

Pembicara berasal dari Amerika Serikat:

1. John Akin, Georgia Tech University, GEORGIA
2. Katie Bostordoff, Ball State University, OHIO
3. Vidhi Sanghavi, Indiana University, INDIANA
4. Adam Leskis, Tulane University, CALIFORNIA

Adapun Topik yang akan disampaikan adalah sebagai berikut:

* Practicing Motivating Strategies
* Managing Techniques
* How to use English inside and outside the classroom
* Making English Fun

Biaya Pendaftaran (sudah termasuk snack, sertifikat dan Map peserta):
Dosen, Guru dan Umum : Rp. 100,000,.
Mahasiswa : Rp. 50,000,.
Tempat Pendaftaran: Kantor Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas HKBP Nommensen
Jl.. Sutomo No. 4A - Medan
Contact person: Ibu Tiara: 0819866109
Ibu Hotnida: 0813 61434982
Ibu Febrika: 081396352004

Pendaftaran dapat dilakukan melalui telepon atau SMS ke nomor yang tertera diatas. Sehubungan libur Paskah tanggal 1 s.d 5 April 2010 di Universitas HKBP Nommensen Medan maka Pendaftaran di kantor FBS sampai Rabu, tanggal 31 Maret 2010 jam 4.30 WIB dan Selasa, 6 April 2010 jam 8.00 s.d 10.00 WIB.

Profil UHN

Selamat Datang di Universitas HKBP Nommensen (UHN).
Universitas HKBP Nommensen merupakan salah satu universitas terkemuka di Sumatera Utara yang telah berdiri selama 55 tahun. Dalam usia emas ini, Nommensen tercatat telah memiliki sebanyak lebih dari 30.000 alumni.

Latar Belakang dan Sejarah Berdiri
Universitas HKBP Nommensen, didirikan oleh Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), sebuah Gereja Protestan, pada 7 Oktober 1954. Kata Nommensen pada UHN diambil dari nama salah satu misionaris yang memberitakan Kristus ke tanah Batak yaitu Dr. I.L. Nommensen. UHN yang seluruh kegiatannya didasarkan pada kasih Kristiani mempunyai tujuan, visi, misi, falsafah dan motto.

Sesuai dengan Renstra 2003-2008 dan Program Pengembangan UHN 2006-2010, maka Visi UHN adalah "Menjadi Perguruan Tinggi terbaik dan terkemuka di Indonesia dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat untuk menghasilkan sumberdaya manusia bermutu, beriman, berakhlak, yang tanggap terhadap tantangan lokal dan global".

Sebagai jabarannya, Misi UHN difokuskan kepada tiga pilar utama yaitu :

1. Mengutamakan mutu dalam memajukan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
2. Mengutamakan cara-cara inovatif dan kreatif dalam pelayanan dengan memberi kesempatan luas bagi berkembangnya inspirasi, inisiatip, dan partisipasi civitas akademiknya
3. Mendorong desentralisasi pengelolaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang bersikap profesional (high expertis, high ethic) yang seacara sinergis saling bekerjasama dalam semangat tim kerja untuk mencapai tujuan bersama

Mengantisipasi paradigman pendidikan dimasa yang mendatang dan persaingan global, UHN harus menyiapkan dirinya dan menjadikan kelulusannya siap dengan dibekali pengetahuan dan jiwa mandiri serta kewirausahaan. Karenanya perlu dipersiapkan institusi yang efisien dan akuntabel memenuhui standar nasional dan global antara lain dengan menerapkan suatu Sistem Penjaminan Mutu untuk mencapainya.

Tujuan UHN :

1. Mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mendekatkan mutu lulusan UHN terhadap kebutuhan pasar tenaga kerja yang memiliki keahlian sesuai bidangnya dan mampu bersaing di tingkat lokal dan global
3. Menyeimbangkan pelayanan di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat guna meningkatkan taraf hidup, dan memperkaya khasanah budaya nasional
4. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sesuai bidang keahliannya

Falsafah UHN: Pro Deo et Patria (bagi Tuhan dan ibu pertiwi) yaitu berdasarkan kasih Kristiani dan semangat I.L. Nommensen, UHN memiliki komitmen yang tinggi untuk secara konsisten meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan cara yang paling bertanggung jawab tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan.

Berdasarkan pada visi, misi dan tujuan tersebut Program Pengembangan UHN tahun 2006 -2010 menetapkan 9 butir strategis pengembangan yaitu :

1. Bidang Administrasi dan Tata Pamong (Governance)
Untuk menjadi universitas yang berkompetensi tinggi, UHN perlu meningkatkan strategi pengelolaan, perbaikan dalam mekanisme pengambilan keputusan dan pengelolaan administrasi yang professional. Tujuan akhirnya adalah untuk membuat struktur organisasi yang lebih fleksibel, yang merefleksikan sistem pasar pendidikan modern, yang dimulai dari tersedianya ketentuan/aturan dasar yang jelas dan mudah dioperasionalkan dalam kebijakan konkrit untuk diimplementasikan
2. Bidang Akademik
Pengembangan bidang akademik difokuskan kepada peningkatan pelayanan kepada mahasiswa di bidang akademik dan fleksibilitas prodi dalam menyesuaikan jasa pendidikan yang ditawarkan sesuai kebutuhan dunia kerja dengan tujuan untuk mendekatkan program studi pada nilai tertinggi akreditasi dari BAN PT
3. Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Diarahkan untuk menunjang kegiatan akademik dan mendekatkan kegiatan kemahasiswaan dengan lapangan kerja yang akan digelutinya setelah menamatkan perkuliahan tanpa mengabaikan pengembangan kreativitas sesuai dengan minat masing-masing mahasiswa. Sedangkan alumni diharapkan menjadi sumber umpan balik untuk perbaikan mutu dan kurikulum dan sebagai mitra dalam membangun jaringan dengan berbagai pihak untuk menunjang aktivitas akademik dan penyambung komunikasi dengan lembaga-lembaga penyedia lapangan kerja
4. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia
Bertujuan untuk peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan professionalitas tenaga akademik dan tenaga administrasi yang dimulai dari perencanaan dan sistim rekrutmen yang dapat dipertanggungjawabkan hingga peningkatan kualifikasi melalui studi lanjut dan pelatihan
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan proses belajar mengajar dan kegiatan administratip harus terus ditingkatkan baik jumlah maupun kualitasnya sejalan dengan perkembangan teknologi dan mengikuti perkembangan jumlah mahasiswa
6. Bidang Income Generating
Untuk mengimbangi semakin meningkatnya biaya penyelenggaraan proses belajar mengajar sementara situasi ekonomi masyarakat masih belum memungkinkan untuk peningkatan uang kuliah, maka kegiatan yang dapat menambah penerimaan akan semakin signifikan memberikan kontribusi finansial Universitas. Kegiatan yang diselenggarakan untuk income generating baik sebagai tujuan utama maupun sebagai by product pada dasarnya tidak terlepas dari pengaplikasian ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di Universitas oleh tenaga akademik dengan maupun tanpa bekerjasama dengan pihak lain
7. Bidang Kemitraan
Tahun 1980-an Universitas HKBP Nommensen mengembangkan kemitraan yang luas dengan berbagai lembaga di dalam maupun di luar negeri. Kemitraan ini memberikan keuntungan bagi UHN berupa terbukanya kesempatan tukar-menukar tenaga akademik (expert exchange) maupun kerjasama pengadaan sarana prasarana penunjang kegiatan akademik. Untuk periode 2006 - 2010 kemitraan yang saling menguntungkan akan menjadi salah satu bidang yang mendapatkan perhatian besar. Kemitraan yang akan dibangun tidak terbatas hanya pada lembaga-lembaga pemerintah maupun lingkungan akademis, tetapi meluas hingga ke lembaga-lembaga keagamaan dalam rangka pengembangan SDM lembaga tersebut maupun dengan SLTA terpilih di Sumatera Utara dalam rangka memperbaiki mutu calon mahasiswa dan memperluas akses kesempatan belajar kepada mereka yang termarginalisasi
8. Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada masyarakat
Salah satu sasaran UHN 2006 - 2010 adalah menyeimbangkan aktivitas pelayanan Universitas HKBP Nommensen antara pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Secara ideal dengan cara ini akan dapat diwujudkan pengajaran yang berbasis pada hasil penelitian dan kebutuhan masyarakat (research based and demand need learning) sementara dari sisi praktis hambatan untuk mencapai akreditasi tertinggi pada semua program studi yang diasuh UHN yaitu rendahnya publikasi ilmiah maupun pendaftaran HAKI yang bersumber dari diabaikannya aktivitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat oleh lembaga maupun tenaga akademik dapat diatasi. Pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bidang yang terintegrasi dengan bidang kemitraan, income generating dan tidak dapat dipisahkan dari bidang akademik
9. Bidang Pembinaan Mental Spritual
Universitas HKBP Nommensen adalah Perguruan Tinggi milik lembaga keagamaan tetapi sifatnya terbuka dan umum. Sebagai Universitas yang kepemilikannya berlatar belakang keagamaan, pembinaan mental dan spiritual merupakan salah satu pilar UHN yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan dan staf/pegawai yang memiliki effective habits yang merupakan kombinasi ketrampilan (skills), pengetahuan (knowledge), kemauan (desire) serta kualitas akhlak dan moral yang membentuk karakter. Dengan demikian kemajuan intelektual diimbangi dengan kemajuan mental spritual yang memadai

Motto: Mengejar kecemerlangan dan memberi perhatian kepada golongan miskin dalam arti luas (to strive for excellence and pay attention to the poor in broad sense).

Pendayagunaan sumber daya dengan sebaik-baiknya meliputi:

1. Mempekerjakan dosen dan pegawai yang paling baik yang dapat diperoleh
2. Mengadakan dan menggunakan peralatan secara hemat
3. Menggunakan seluruh harta yang dimiliki secara optimum dan memeliharanya dengan sebaik-baiknya
4. Membina hubungan baik dengan berbagai pihak luar UHN dengan sasaran untuk mendukung keberhasilan UHN

Pendayagunaan berbagai jenis sumber daya tersebut akan diarahkan kepada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian masyarakat dengan cara:

1. Menyelenggarakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tersebut.
2. Menyesuaikan program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat terhadap perkembangan teknologi pasar.

Seluruh kegiatan didasarkan kepada kasih Kristiani yaitu:

1. Memberikan imbalan yang adil dan manusiawi bagi seluruh jenis sumberdaya yang digunakannya.
2. Memberlakukan berbagai aturan dan cara untuk menjamin mutu program pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
3. Memperlakukan seluruh manusia yang berhubungan dengan UHN dengan seadil-adilnya tanpa mementingkan pribadi, keluarga, kelompok, atau golongan
4. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen dengan pengertian bahwa yang terbaik adalah yang disyaratkan oleh pasar
5. Mengasihi orang yang berkepentingan terhadap UHN dengan kasih yang benar dan bukan dengan kasih semu

Asas dan prinsip yang telah dipaparkan di atas telah tercermin dalam setiap langkah dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Universitas HKBP Nommensen.
Alamat Lengkap Universitas HKBP Nommensen
Kampus I Universitas HKBP Nommensen
Jln. Sutomo No.4A Medan Sumatera Utara Indonesia
Telp. (061)4522922 ; 4145411 ; 4565635
Fax. (061) 4571426
Website : http://www.nommensen.org
E-mail : uhn@nommensen.org

Kampus II Universitas HKBP Nommensen
Jln. Sangnaualuh No. 4 Pematang Siantar Sumatera Utara Indonesia
Telp. (0622)52017

Yayasan Universitas HKBP Nommensen
Jln. Perintis Kemerdekaan No. 21 Medan Sumatera Utara Indonesia
Telp. (061) 4530166
Fax. (061)4530214

Sejarah Singkat tentang I. L Nommensen di Tanah Batak

Hidup atau mati biarlah aku tinggal di tengah-tengah bangsa ini untuk menyebarkan firman dan kerajaan-Mu. Amin”
(Dr. Ingwer Ludwig Nommensen)
Berbicara tentang peradaban Batak, barangkali akan lain ceritanya jika Dr. Ingwer Ludwig Nommensen tidak pernah menginjakkan kakinya di Tanah Batak. Siapakah dia dan mengapa ia dijuluki sebagai “Apostel Batak”?
Nommmensen adalah manusia biasa dengan tekad luar biasa. Perjuangan pendeta kelahiran 6 Februari 1834 di Marsch Nordstrand, Jerman Utara itu untuk melepaskan animisme dan keterbelakangan dari peradaban Batak patut mendapatkan penghormatan.
Maka tak heran, suatu kali dalam sidang zending di Barmen, ketika utusan Denmark dan Jerman mengklaim bahwa Nommensen adalah warga negara mereka, Pendeta Dr. Justin Sihombing yang hadir waktu itu justru bersikeras mengatakan bahwa Nommensen adalah orang Batak.
Nommensen muda, ketika genap berusia 28 tahun telah hijrah meninggalkan Nordstrand dan hidup di Tanah Batak hingga akhir hayatnya dalam usia 84 tahun.
Masa mudanya, ia lewati dengan menjalani pendidikan teologia (1857-1861) di Rheinische Missions-Gesselscha ft (RMG) Barmen, setelah menerima sidi pada hari Minggu Palmarum 1849, ketika berusia 15 tahun.
Sebenarnya, kedatangan penginjil-penginjil Eropa ke Tanah Batak pun sudah dimulai sejak 1820-an. Pada 1824 Gereja Baptis Inggris mengirimkan dua penginjil: Pendeta Burton Ward dan Pendeta Evans yang terlebih dahulu tiba di Batavia. Pendeta Evans menginjil di Tapanuli Selatan, Pendeta Burton Ward di wilayah Silindung. Sayangnya, mereka ditolak. Animesme masih kuat dalam kehidupan suku Batak.
Sepuluh tahun kemudian, dua penginjil Amerika: Samuel Munson dan Henry Lyman pun tiba di Silindung. Tapi, mereka malah mendapati ajalnya di sana setelah dibunuh oleh sekelompok orang di Saksak Lobu Pining, sekitar Tarutung. Pembunuhan dilakukan atas perintah Raja Panggalamei. Kedua missionaris dimakamkan di Lobu Pining, sekitar 20 kilometer dari Kota Tarutung, menuju arah Kota Sibolga.
Impian dari kesederhanaan
Impian Nommensen untuk menjadi penginjil sudah muncul sejak kecil, meski pada pada masa-masa itu ia sudah terbiasa hidup sederhana. Dalam kesederhanaan itu, disebabkan orangtuanya yang tunakarya dan sering sakit-sakitan, ia bahkan sering kelaparan karena tidak punya makanan sehingga terpaksa mencari sisa-sisa makanan di rumah-rumah orang kaya bersama teman-temannya. Maka, sejak usia 8 tahun pun ia sudah menjadi gembala upahan hingga umur 10 tahun.
Tapi, rintangan tak luput menghambat cita-cita mulia itu. Sekali waktu, ketika berusia 12 tahun, Nommensen mengalami kecelakaan ketika berkejar-kejaran dengan temannya dan tertabrak kereta kuda sehingga membuat kakinya lumpuh. Akan tetapi Tuhan berkehendak lain.
Ketika dokter yang merawatnya menganjurkan agar kakinya diamputasi, ia menolak dan meminta agar didoakan oleh ibunya dengan syarat, jika doa itu terkabul maka ia akan memberitakan injil kepada orang yang belum mengenal Kristus. Tak lama kemudian doa itu terkabul, ia pun sembuh.
Pada 1853, dengan keputusan yang matang, berbekal sepatu dan pakaian seadanya, ia pun pergi meninggalkan kampung halamannya untuk meraih cita-cita dan janjinya itu, yang juga sempat tertunda karena gagal menjadi kolesi di pelabuhan Wick. Ia kemudian bertemu dengan Hainsen, mantan gurunya di Boldixum. Hainsen lalu mempekerjakannya sebagai guru pembantu di Tonderm setelah beberapa waktu menjadi koster. Di sinilah ia bertemu dengan Pendeta Hausted dan mengungkapkan cita-citanya itu. Ia pun melamar di Lembaga Pekabaran Injil Rhein atau RMG Barmen.
Nommensen lalu mematangkan pengetahuannya tentang injil dengan kuliah teologia pada 1857, ketika berusia 23 tahun. Pada masa itu, pekerjaan sebagai tukang sapu, pekerja kebun dan juru tulis sekolah, turut disambinya, hingga ia lulus dan ditahbiskan menjadi pendeta pada 13 Oktober1861, yang kemudian membawanya ke Tanah Batak pada 23 Juni 1862.
Dari Norsdtrand ke Silindung
Nommensen, yang kini tetap dikenang dan dipanggil dengan gelar kehormatan “Ompu I, Apostel Batak”, dalam perjalanan misi zendingnya bukanlah tanpa rintangan. Bahkan, dalam beberapa kali ia pernah akan dibunuh dengan cara menyembelih dan meracunnya. Alasannya, ia dicurigai sebagai mata-mata “si bottar mata” (stereotip ini ditujukan kepada Belanda).
Tapi ia tidak takut sebab janjinya kepada Tuhan harus dipenuhi. Sekali waktu ia pun berkata, ”Tidak mungkin, seujung rambut pun tidak akan bisa diambil kalau tidak atas kehendak Allah.”
Sebelumnya, setelah resmi diutus dari RMG Barmen ia terlebih dahulu menemui Dr. H. N. Van der Tuuk, yang sebelumnya pada 1849 telah diutus oleh Lembaga Alkitab Belanda untuk mempelajari Bahasa Batak.
Setelah mendapatkan mendapatkan informasi lebih jauh tentang Batak, maka pada 24 Desember 1861 ia pun berangkat dengan kapal “Partinax” menuju Sumatra dan tiba di Padang pada 16 Mei 1862. Dari sana ia kemudian meneruskan perjalanannya ke Barus melalui Sibolga.
Di sinilah pertama kali ia bertemu langsung dengan orang Batak kemudian mempelajari bahasa dan adatnya. Hanya saja, ia tak lama di sana. Selain karena sudah masukya agama Islam, ia melihat adanya nilai pluraritas antarsuku yang sudah menyatu di sana: Toba, Angkola, Melayu, Pesisir.
Maka, setelah beberapa bulan tinggal di sana, ia pun memutuskan untuk pergi ke daerah lain: Sipirok. Lalu, atas keputusan rapat pendeta yang ke-2 pada 7 Oktober 1862 di Sipirok (setelah sebelumnya melayani penduduk di Parau Sorat, dan mendirikan gereja yang pertama di sana), pergilah ia menuju wilayah perkampungan Batak yang dikenal dengan Silindung.
Di sana, suatu kali di puncak (dolok) Siatas Barita (sekarang puncak Taman Wisata Rohani Salib Kasih, Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara), Nommensen pernah hendak dibunuh. Waktu itu sedang berlangsung ritual penyembahan kepada Sombaon Siatas Barita, ialah roh alam yang disembah orang Batak. Kerbau pun disembelih. Akan tetapi, pemimpin ritual (Sibaso) tidak menyukainya dan menyuruh pengikutnya untuk membunuhnya.
Lalu, kata Nommensen kepada mereka, “Roh yang berbicara kepada Sibaso bukanlah roh Siatas Barita, nenek moyangmu, melainkan roh setan. Nenek moyangmu tidak mungkin menuntut darah salah satu keturunannya.” Sibaso jatuh tersungkur dan mereka tidak mengganggunya lagi.
Setelah berhasil menjalin persahabatan dengan raja-raja yang paling berpengaruh di Silindung: Raja Amandari dan Raja Pontas Lumban Tobing, maka pada 29 Mei 1864, Nommensen mendirikan gereja di Huta Dame, sekitar Desa Sait ni Huta, Tarutung. Kemudian atas tawaran Raja Pontas, maka turut didirikan jemaat di Desa Pearaja, yang kini menjadi pusat gereja HKBP.
Setelah itu ia pergi ke Humbang dan tiba di Desa Huta Ginjang. Kemudian pada 1876 ia berangkat ke Toba ditemani Pendeta Johannsen dan sampai di Balige. Tetapi, akibat situasi yang gawat waktu itu, ketika pertempuran antara pasukan Sisingamangaraja XII dengan pasukan Belanda sedang terjadi, mereka pun menangguhkan perjalanan dan kembali ke Silindung.
Pada 1886 Nommensen kembali ke Toba (Laguboti dan Sigumpar), setelah pada 1881 Pendeta Kessel dan Pendeta Pilgram tiba dan berhasil menyebarkan injil di sana. Misi kedua pendeta ini kemudian dilanjutkan oleh Pendeta Bonn yang telah mendapat restu dari Raja Ompu Tinggi dan Raja Oppu Timbang yang menyediakan lahan gedung sekolah di Laguboti.
Pendeta Boon pindah dari Sigumpar ke Pangaloan dan Nommensen menggantikan tugasnya. Sepeninggalan Boon, Nommensen mendapat rintangan di mana sempat terjadi perdebatan sesama penduduk atas izin sebidang tanah. Setelah akhirnya mendapat persetujuan dari penduduk, ia pun mendirikan gereja, sekolah, balai pengobatan, lahan pertanian dan tempat tinggalnya di sana. Konsep pembangunan satu atap ini disebut dengan “pargodungan”, yang menjadi karakter setiap pembangunan gereja Protestan di Tanah Batak.
Dari Sigumpar, Nommensen bersama beberapa pendeta lainnya melanjutkan zending dengan menaiki “solu” (perahu) melintasi Danau Toba yang dikaguminya menuju Pulau Samosir. Maka, pada 1893 Pendeta J. Warneck pun tiba di Nainggolan, 1898 Pendeta Fiise di Palipi, 1911 Pendeta Lotz di Pangururan dan 1914 Pendeta Bregenstroth di Ambarita.
Misi zending tak berhenti sampai di sana. Nommensen lalu mengajukan permohonan kepada RMG Barmen agar misinya diperluas hingga wilayah Simalungun. Permohonan itu ditanggapi dengan mengutus Pendeta Simon, Pendeta Guillaume dan Pendeta Meisel menuju Sigumpar pada 16 Maret 1903. Dari sana mereka pergi ke Tiga Langgiung, Purba, Sibuha-buhar, Sirongit, Bangun Purba, Tanjung Morawa, Medan, Deli Tua, Sibolangit dan Bukum. Bersama Nommensen, mereka pun melanjutkan perjalanan melalui Purba, Raya, Pane, Dolok Saribu hingga Onan Runggu.
Zending inkulturatif
Misi Nommensen memang penuh pengorbanan. Tapi, ia tulus. Demi misinya, ia bahkan tak sempat melihat Caroline Gutbrod, yang wafat setelah sebelumnya jatuh sakit dan terpaksa dipulangkan ke Jerman.
Nommensen juga banyak menyisakan kenangan, yang barangkali menjadi simbol pengorbanan dan jasanya kelak. Kenangan-kenangan itu ibarat benih, meski sang penabur kelak telah tiada. Barangkali, Gereja Dame adalah salah satu benih itu, yang ketika penulis berkunjung ke sana, tampak kondisiya sudah mulai usang tapi masih berfungsi. Gereja kecil itu adalah gereja yang pertama kali didirikannya ketika menginjakkan kakinya di daerah Silindung, Tarutung.
Lokasinya di Desa Onan Sitahuru Saitni Huta, sekitar 2 kilometer ke arah selatan Kota Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Di gereja ini, Nommensen mulai mengajar umatnya dengan teratur. Selain mengajar Alkitab (termasuk menerjemahkan kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Batak), ia juga mengajar pertanian serta mulai menyusun tata pelaksanaan ibadah gereja dengan teratur.
Onan Sitahuru sendiri, sekitar 1816-1817 merupakan pusat perdagangan terbesar di Tanah Batak karena terdapat sebuah “hariara” (pohon beringin) di sana. Menurut penuturan warga setempat, di pohon inilah Nommensen pernah akan dipersembahkan kepada Dewa Siatas Barita, tapi ia berhasil diselamatkan pembantunya. Pohon berusia 190 tahun itu kini masih dapat ditemui di sana.
Tercatat pula bahwa sejak tahun 1861 telah berdiri gereja-gereja kecil (resort) di Sipirok dan Bunga Bondar atas misi zending sebelumnya. Kemudian atas Nommensen pada 1862 di Parau Sorat, Pangaloan, Sigompulon; 1864 di Pearaja; 1867 di Pansur Napitu; 1870 di Sipoholon, Sibolga, Aek Pasir; 1875 di Simorangkir; 1876 di Bahal Batu; 1881 di Balige; 1882 di Sipahutar, Lintong ni Huta; 1883 di Muara; 1884 di Laguboti, 1888 di Hutabarat, Sipiongot; 1890 di Sigumpar, Narumonda, Parsambilan, Parparean; 1893 di Nainggolan; 1894 di Silaitlait; 1897 di Simanosor Batangtoru; 1898 di Palipi; 1899 di Lumban na Bolon, 1900 di Tampahan, Butar; 1901 di Sitorang; 1902 di Lumban Lobu, Silamosik, Nahornop; 1903 di Paranginan, Pematang Raya; 1904 di Dolok Sanggul; 1905 di Parmonangan, Sipiak; 1906 di Parsoburan; 1907 di Pematang Siantar; 1908 di Sidikalang; 1909 di Bonan Dolok, Tukka; 1910 di Purbasaribu; 1911 di Barus; 1912 di Medan; 1914 di Ambarita dan 1922 di Jakarta.
Sekarang, benih-benih itu telah berbuah dengan lahirnya gereja-gereja HKBP, GKPI, HKI, GKPS, GBKP dan GKPA, sebagai buah misi zending inkulturatif, yang tidak melupakan keaslian budaya setempat dalam pelaksanaan rutinitas ibadah. Atas jasanya itu, RMG kemudian mengangkat Nommensen menjadai ephorus pada 1881 hingga akhir hayatnya dan digantikan oleh Pendeta Valentine Kessel (1918-1920). Pada 6 Februari 1904, ketika genap berusia 70, Universitas Bonn menganugerahinya gelar Doktor Honoris Causa. Namanya lalu ditabalkan untuk dua universitas HKBP yang ada di Medan dan Pematangsiantar yang hingga saat ini masih berdiri.
Kemudian, pada Oktober 1993 dibangun pula Kawasan Wisata Rohani Salib Kasih (KWRSK) di puncak Siatas Barita, di mana ia pertama kali menginjakkan kakinya di Silindung. Salib sepanjang 31 meter terpancang di sana, seakan-akan melukiskan kisah karyanya yang agung.
Nommensen wafat pada 23 Mei 1918 dan dimakamkan di sisi makam istrinya yang kedua Christine Hander dan putrinya serta missionaris lainnya di Desa Sigumpar, Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir. Sejak 1891 ia telah tinggal di sana hingga akhir hidupnya. Kemudian pada 29 Juni 1996 Yayasan Pasopar, lembaga yang peduli dengan kelestarian sejarah kekristenan di Tanah Batak, memugar makamnya dan mengabadikannya menjadi “Nommensen Memorial”.
Kini, Nommensen telah tiada tapi karyanya tetap hidup. Ia telah menabur benih-benih cinta kasih sepanjang misinya untuk kita (Batak). Dan, sudahkah kita menuai buah cinta kasihnya itu kini? Semoga

SEJARAH HKBP

Tahun-tahun bersejarah HKBP

1824 Missionaris pertama ke Tanah Batak yaitu Tuan Burton dan tuan Ward dari Inggris
1825 1829 Perang Tuanku Rau (Perang Bonjol) terhadapTanah Batak dan sejak saat itulah Islam masuk ke Tapanuli.
1834 Pendeta Samuel Munson dan Pdt. Henry Lyman datang ke Tapanuli yaitu Missionaris yang dikitim oleh Zending Boston, Amerika Serikat Meninggal di Lobu Pining.
1840 Tuan Junghun ahli sejarah dari Eropa menerbitkan Buku mengenai Tanah Batak khususnya Tapanuli.
1849 Tuan Van Der Tuuk dari Amsterdam, Belanda menerjemahkan sebagian isi Alkitab ke bahasa BAtak dan Kamus Batak-Belanda.
1857 Pdt. Van Asselt tiba dari negeri Belanda dan melayani gereja di Tapanuli Selatan.
1858 Dengan beredarnya Buku mengenai Batak dan Indonesia di Eropa, Akhirnya para missionaris banyak yang datang ke tempat-tempat terpencildi Kalimantan dan sekitarnya.
1861 Hari lahirnya HKBP, tepatnya 7 Oktober 1861.
1864 DR. I.L. Nommensen membuka desa baru yang disebut Godung Huta Dame, Saitnihuta.
1878 DR. I.L. Nommensen menerjemahkan Alkitab yaitu Perjanjian Baru ke bahasa Batak Toba dengan huruf latin.
1879 DR. A. Schreiber menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru ke bahasa Batak Angkola.
1881 DR. I.L. Nommensen terpilih menjadi Ephorus HKBP yang pertama.
1890 Terbit majalah "IMMANUEL".
1907 Berdirinya HKBP Pematang Siantar.
1911 Berdirinya DISTRIK HKBP seperti Distrik Angkola, Distrik Silindung,Distrik Humbang, Distrik Samosir dan Distrik Sumatera Timur.
1918 DR. I.L. Nommensen Meninggal Dunia di Sigumpar.
1918 - 1920 * Ds. V. Kessel menjadi pejabat Ephorus.
1920 DR. J.Warneck terpilih jadi Ephorus.

1922 Sidang Raya (Sinode Godang I)
1931 Pengakuan PEMERINTAH menjadi badan Hukum (Rechtspersoon).
1932 Pdt. P. Landgrebe terpilih menjadi Ephorus.
1940 Pdt. K. Sirait terpilih menjadi EPHORUS (Pucuk Pimpinan) pertama dari pendeta Batak.
1950 Pdt. J. Sihombing terpilih menjadi Ephorus didampingi Sekretaris Jenderal Ds. K. Sitompul.
1952 HKBP menjadi anggota L.W.F.
1954 Berdirinya Universitas HKBP Nommensen.
1961 Jubileum 100 Tahun HKBP di Tarutung.
1971 Sidang Raya Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI) yang diselenggarakan di Univ. HKBP Nommensen P. Siantar. HKBP bertindak sebagai tuan rumah.
1986 Pentahbisan Pendeta WANITA pertama di HKBP yaitu Pdt.Norce P.Lumbantoruan STh Jubileum 125 tahun HKBP.
1993 Sidang Raya (Sinode Godang Istimewa) di Medan memilih Pdt.DR. P.W.T. Simanjuntak sebagai Ephorus dan Pdt. DR.S.M. Siahaan sebagai Sekjen. untuk masa bakti 1992-1998.
1996 Musyawarah Besar (MUBES) I sintua se-HKBP di Jakarta (1-4 Agustus 1996).

Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Bentrok



Tawuran antara mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Fakultas Teknik Elektro
di Kampus Universitas HKBP Nomensen di Medan,

Rabu, 07 November 2007
Metrotvnews.com, Medan:
Tawuran antarkelompok mahasiswa kembali terjadi. Kali ini. tawuran terjadi antara mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Fakultas Teknik Elektro di Kampus Universitas HKBP Nomensen di Medan, Sumatra Utara. Tiga mahasiswa dilaporkan terluka dalam bentrokan ini.
.
Tawuran terjadi Senin malam sekitar pukul 18.30 WIB. Kedua kelompok mahasiswa saling serang dari dalam maupun dari luar kampus. Bentrokan ini sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Sutomo macet total karena para mahasiswa memblokade jalan.
.
Bentrokan sempat mereda. Namun, tawuran terjadi lagi sekitar pukul 20.30 WIB. Akibat bentrokan ini, tiga mahasiswa mengalami luka-luka. Ketiganya dirawat di Rumah Sakit Pringadi Medan. Hingga malam hari, sejumlah mahasiswa masih berkumpul di sekitar kampus. Para mahasiswa yang tawuran juga sempat berusaha mengusir wartawan yang coba meliput tawuran. Belum jelas yang menjadi pemicu tawuran ini.(DEN)

Universitas HKBP Nommensen


Universitas HKBP Nommensen adalah sebuah universitas ternama di Medan, Indonesia. Universitas ini didirikan pada 7 Oktober 1954. Namanya diambil dari nama Ingwer Ludwig Nommensen, seorang penyebar agama Kristen Protestan di antara suku Batak di Sumatra Utara pada akhir abad ke-19. Selain di Medan, universitas ini juga mempunyai kampus di Pematangsiantar.

Sejarah Singkat

Suara untuk mendirikan Universitas HKBP Nommensen pertama kali lahir di Sinode Agung HKBP tahun 1952, sebagai respon atas permintaan masyarakat dan tugas pelayanan yang diemban. Sinode Agung menerima usulan tersebut dan membentuk suatu Panitia Persiapan Pendirian dengan jangka waktu kerja satu tahun. Pada Sinode Agung tahun 1953, panitia tersebut melaporkan hasil kerja mereka yang kemudian diterima dan disahkan oleh sinode tersebut. Selama dua tahun bekerja, panitia tersebut mempersiapkan alat-alat perlengkapan yang dibutuhkan yaitu kompleks universitas (gedung untuk ruangan kuliah termasuk sidalamnya perumahan staf pengajar) di bekas Kompleks Rumah Sakit Pantoan milik Marjanji Estate Pematang Siantar, yang dibeli karena konsesinya telah berakhir. Pada tanggal 7 Oktober 1954, bertepatan dengan Ulang Tahun ke-73 HKBP, Universitas HKBP Nommensen diresmikan. Waktu pembukaannya, Universitas ini memiliki tiga (3) Fakultas yaitu:

Fakultas Hukum dengan jumlah mahasiswanya delapan belas (18) orang. Karena kesulitan tenaga dosen, pada tahun 1955 fakultas ini terpaksa ditutup. Akan tetapi untuk memenuhi permintaan masyarakat, pda tahun 1980 fakultas ini dibuka kembali di kampus Medan. Fakultas Ekonomi dengan jumlah mahasiswa enam belas (16) orang Fakultas Theologia dengan mahasiswanya dua (2) orang. Tetapi pada tahun 1978 fakultas ini sesuai dengan keputusan sinode godang, berdiri dan langsung diasuh oleh pucuk pimpinan HKBP sebagai Sekolah Tinggi Teologia Kemudian menyusul dibuka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahum 1961, FKIP tahun 1962, Fakultas Teknik tahun 1975, Fakultas Peternakan tahun 1976, Fakultas Pertanian tahun 1984, Fakultas Bahasa dan Seni tahun 1987, Fakultas psikologi tahun 2001, Program Pasca Sarjana tahun 2003 dan Fakultas Kedokteran pada tahun 2008.

Akademik

Universitas HKBP Nommensen terdiri dari 11 Fakultas dan 33 program studi untuk tingkat Sarjana dan Pasca Sarjana [1] dan memiliki dua lokasi kampus, Medan dan P.Siantar:
[sunting] Kampus Medan
[sunting] Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi adalah salah satu fakultas tertua di Universitas HKBP Nommensen. Fakultas Ekonomi memiliki tiga (tiga) Program Studi yaitu : Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan. Ketiga jurusan tersebut telah berstatus terakreditasi dengan nilai akreditasi B. Fakultas ini memiliki Laboratorium Auditing, Komputer, Teknologi Informasi Akuntansi (Komputer Akuntansi), Laboratorium Manajemen Bisnis, Bahasa Inggris dan Fakultas Ekonomi termasuk salah satu fakultas tertua di Indonesia setelah Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM). Ketiga Universitas ini pernah secara bersama-sama menggunakan bantuan Ford Foundation (1957-1970).Fakultas ini diasuh oleh dosen-dosen berkualitas lulusan universitas ternama dalam dan luar negeri. Salah satu pentolannya yang sudah tidak diragukan kualitasnya sebagai pakar ekonomi handal negeri ini adalah Prof. Amudi Pasaribu, Ph.D dan masih banyak lagi alumni-alumni Fakultas ini yang memiliki peranan penting di sektor swasta dan pemerintahan.
[sunting] Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran adalah fakultas termuda di Universitas HKBP Nommensen. Fakultas ini didirikan pada tahun 2008 dan mulai menerima mahasiswa pada tahun ajaran 2009/2010 dengan mahasiswa pertama berjumlah 50 orang. Program Pendidikan Kedokteran Universitas HKBP Nommensen bertujuan menghasilkan lulusan dokter-dokter yang kompeten dalam hal pengetahuan (Knowladge), keterampilan (Skills), dan perilaku (Attitudes).

Fakultas Kedokteran UHN menjalin kerja sama dengan Yayasan DEL, Rumah Sakit Gleni Medan dan Gleneagles Hospital Singapura, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan Rumah Sakit Adam Malik sebagai Taeching Hospital dan RWTH University of Aachen Medical Faculty.

Fakultas Kedokteran HKBP Nommensen mengembangkan kerjasama dengan fakultas-fakultas kedokteran di Jerman yang berdasarkan hubungan antara HKBP dengan gereja-gereja Lutheran di Jerman.

Fakultas Teknik

Berdiri tahun 1975 dengan membuka satu jurusan yaitu Teknik Sipil, kemudian pada tahun 1976 dibuka Jurusan Teknik Mesin, dan Teknik Elektro pada tahun 1978. Teknik Sipil memiliki konsentrasi Struktur, Geotrans dan Teknik Sumber Air. Teknik Mesin dengan konsentrasi Konversi Energi dan Teknik Produksi Pembentukan dan Material serta Teknik Elektro dengan Konsentrasi Teknik Tenaga Listrik, Teknik Telekomunikasi dan Teknik Kendali. Sampai saat ini Fakultas Teknik telah meluluskan lebih dari 2000 alumni dan tersebar di seluruh tanah air dengan berbagai profesi. Memiliki fasilitas yang lebih lengkap baik laboratorium yang dikelola masing-masing jurusan maupun fakultas. Ketiga jurusan telah TERAKREDITASI oleh BAN-DIRJEN DIKTI.
[sunting] Fakultas Hukum

Fakultas Hukum didirikan tahun 1954 kemudian ditutup karena kekurangan dosen, dan pada tahun 1980 dibuka kembali berdasarkan Surat Keputusan Kopertis Wilayah I No. 019/PD/KOP.1/1980 tanggal 10 Juli 1980 serta menerima mahasiswa pada tanggal 22 Juli 1980. Pertama dibuka terdiri dari 3 Jurusan yang kemudian pada tahun 1995 hanya memiliki 1 program studi yaitu Ilmu Hukum dengan 3 bagian, terdiri dari BAGIAN HUKUM TATANEGARA, BAGIAN HUKUM PIDANA dan BAGIAN HUKUM PERDATA. Dengan SK BAN No. 007/BAN-PT/Ak-IX/S-1/VIII/2005 ditetapkan menjadi Akreditasi "B".
[sunting] Fakultas Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen berdiri tahun 1984 dengan Jurusan/Program Studi: Agronomi, Ilmu Tanah, Sosial Ekonomi Pertanian, dan Teknologi Hasil Pertanian. Keempat Jurusan/Program Studi ini telah TERAKREDITASI
[sunting] Fakultas Bahasa dan Seni

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nommensen berdiri tahun 1987 dengan Program Studi Seni Musik dan tahun 2001 dengan Program Studi Bahasa Inggris, masing-masing dengan status TERAKREDITASI.

Sudah menjadi tradisi Fakultas Bahasa dan Seni untuk melakukan kegiatan-kegiatan musikal, antara lain mengikuti festival gamelan di Yokyakarta, mengadakan konser piano di PPIA, mengikuti acara "arten Melanges" atas kerjasama dengan L'Alliance Francaise de Medan, bekerjasama dengan Australia Indonesia Institute untuk acara "Australia Today", mengadakan proyek eksperimentasi musik tradisional modern bekerjasama dengan taman budaya Sumatera Utara, dan mengadakan workshop musik. Di samping itu FBS telah mendatangkan pakar-pakar musik untuk memberikan ceramah, workshop, konser, antara lain: Cecillis Barzwyk Franki Raden Bubi Chen Suka Harjana Yazeed Djamin Marusya Nainggolan Margaret Bradley Sarah Hopkin Gus Kairupan Philip Comer Taman Hoesin Sapto Raharjo Melvin Strauss Larry Polansky Jody Diamond Joseph Peters Phil Niblock Andreas Lippert Alex Abisheganaden Hery Louis de Lagrand Jepke Goudsmith Adrian Lee Oshie Borosh Sal Murgianto Sri Hastanto Sirocco The Part inventation Madois Trio Prospek Lapangan Pekerjaan
[sunting] Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Fakultas FISIPOL terdiri dari tiga (tiga) Program Studi :

Program Studi Administrasi Bisnis (S-1) Program Studi Administrasi Negara (S-1) Program Studi Sekretaris (D-3) Program Studi Public Relations (D-3) Program Studi Administrasi Perpajakan (D-3) Program Studi Manajemen Bisnis (D-3)

Tiga dari keenam program studi itu memiliki akreditasi B. Dengan penasehat akademik Fisipol antara lain: Prof. D.P Tampubolon, PhD; Prof. Harlem Marpaung, PhD; Prof. Parlin Pangaribuan, PhD; Prof. Dr. Belferik Manullang; Prof. Dr. J Naibaho, juga kerja sama dengan PT INALUM, Grand Angkasa International Hotel, Pemda Tobasa, bahkan pernah disokong oleh alm. Johanes Raw (Presiden Federal Jerman).
[sunting] Fakultas Keguruan dan Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah salah satu dari Fakultas yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen yang berkedudukan di Pematang Siantar dan yang merupakan unsur pelaksana sebagian tugas pokok dan fungsi dari Universitas. Dalam hal ini yang khusus bertugas menghasilkan tenaga pengajar yang terampil dan bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai guru, pendidik di sekolah lanjutan dalam berbagai bidang studi. Untuk tugas dan fungsi ini, FKIP harus melaksanakan, mengembangkan dan membina program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat menurut bidang ilmu pendidikan.

FKIP UHN didirikan pada tanggal 1 September 1962 dengan dua (2) jurusan, yaitu : Jurusan Pendidikan Umum dan Jurusan Sastra dan Bahasa Inggris. Pada tahun 1964 dibuka jurusan yang baru, yaitu Jurusan Civil/Hukum. Pada tahun 1965 dibuka dua (2) jurusan lagi yaitu Jurusan Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Jurusan Sastra dan Bahasa Jerman. Pada tahun 1973 dbiuka Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia, dan pada tahun 1976 dibuka Jurusan Ekonomi.

Pada tahun 2007 pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia menetapkan FKIP UHN sebagai salah satu Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan sesuai SK Nomor 057/O/2007 tanggal 13 Juli 2007. Kemudian pada bulan September 2007 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menetapkan FKIP Universitas HKBP Nommensen sebagai salah satu pemenang Hibah Sistem PPL dan Lab Microteaching melalui surat No. 2195/D/T/2007. Penandatanganan kontrak pengadaan peralatan Lab Microteaching telah dilaksanakan oleh pimpinan universitas dengan pihak Dirjen Dikti pada tanggal 19 September 2007 di Jakarta.

FKIP UHN Pematang Siantar berdiri sejak tahun 1962, memiliki 8 (delapan) Program Studi berstatus Terakreditasi. Kedelapan Program Studi tersebut adalah:

Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Ekonomi Akuntansi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Pendidikan Agama Kristen (PAK) Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika FKIP pada tahun 2007 juga membuka kelas di Kampus UHN Medan untuk Program Studi :

Bahasa Inggris Matematika Fisika Bahasa Indonesia
[sunting] Fakultas Peternakan

Fakultas Peternakan Universitas HKBP Nommensen berdiri tahun 1976 di Pematang Siantar dengan tingkat sarjana muda. Setelah beberapa lama, fakultas ini akhirnya dipindahkan ke Medan dengan Jurusan/Program Studi, yaitu Produksi Ternak (Terakreditasi), Nutrisi dan Makanan Ternak, dan Perikanan & Kelautan (Proses Akreditasi).

Saat ini Fakultas Peternakan memiliki satu Program Studi (S1) yaitu : Produksi Ternak dengan status terakreditasi. <>Fakultas Peternakan UHN telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta baik yang ada di dalam dan luar negeri. Instansi dimaksud antara lain : Dinas Peternakan Propinsi Sumut da Kabupaten/Kota, Perusahaan Peternakan Pembibitan dan Penggemukan (PT. Charoend Pokhpand, PT. Berlian Unggas Jaya, PT. Mabar dll), Loka Penelitian (Lolit) Ternak Sungai Putih, BPYU-Sinur Siborong-borong, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, JICA-Jepang, dan VEM Jerman
[sunting] Fakultas Psikologi

Fakultas Psikologi UHN berdiri pada tanggal 23 September 2001 dengan surat ijin penyelenggaraan Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Program Sarjana (S1) terakreditasi dengan No.: 013/BAN-PT/Ak-X/S1/IX/2006 Kurikulum Fakultas Psikologi adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan mata kuliah magang dan praktikum penggunaan alat-alat tes psikologi. Diasuh oleh dosen-dosen yang berkompeten, lulusan universitas favorit dari dalam dan luar negeri.
[sunting] Fakultas Pasca Sarjana

Fakultas Pasca Sarjana didirikan pada tahun 2009 dengan program studi pertamanya adalah Magister Manajemen (MM). Pada tahun 2008 fakultas ini menambah satu lagi program studi yaitu Magister Pendidikan Bahasa Inggris. Fakultas Pasca Sarjana diasuh oleh dosen-dosen berkualifikasi terbaik di bidangnya dan merupakan lulusan universitas ternama dalam dan luar negeri. Beberapa dosen yang tidak diragukan lagi kualitasnya dan mengajar di Fakultas ini antara lain: Ir.Parulian Simanjuntak, MA., Ph.D., Dr. Pasaman Silaban, MSBA., Dr. Timbul Sinaga, MSA., Ak., Drs. Pontas M. Pardede, MSc., MBA, Drs. Vinsensius Matondang, MBA., Dr. Tagor Pangaribuan, Prof. Dr. Paham Ginting, MSc, Dr. Agusni Pasaribu, MBA., Ak., dan masih banyak nama-nama lain yang memiliki kualifikasi terbaik di bidangnya.
[sunting] Kampus Pematang Siantar

Universitas HKBP memiliki kampus, auditorium dan asrama mahasiswa di P.Siantar. Di kampus ini beroperasi Fakultas Keguruan dan Pendidikan dan Fakultas Pasca Sarjana untuk program Magister Manajemen (MM) dan Magister Pendidikan Bahasa Inggris.